Segala puji hanyalah untuk Allah semata, Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada nabi yang tiada lagi nabi sesudahnya, Nabi kita Muhammad dan juga kepada keluarga nya, para Sahabat, dan orang-orang yang mengikuti petunjuknya sampai hari kiamat. Amma ba’du.
Wahai saudaraku seiman.. Sesungguhnya pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan ada malam kemuliaan (lailatul qadar). Ini adalah malam yang memiliki keutamaan yang agung.
Diantara keutamaannya:
1. Malam lailatul qadar adalah malam yang penuh keberkahan sebagaimana firman Allah ta’ala:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ * فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ * أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ
2. Malam lailatul qadar adalah malam mulia nan agung sebagaimana firman Allah ta’ala:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Pada malam itu Allah menetapkan apa yang terjadi sepanjang tahun dan memutuskan segala perkara nya yang penuh hikmah.
3. Malam lailatul qadar adalah malam yang keutaman, kemuliaan, dan banyaknya kebaikan serta balasan pahala nya lebih baik dari seribu bulan sebagaimana firman Allah ta’ala:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
4. Pada malam lailatul qadar para Malaikat dan Malaikat Jibril turun ke bumi dengan membawa keberkahan, kebaikan, dan rahmat. Sebagaimana firman Allah ta’ala:
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا
5. Malam lailatul qadar adalah malam keselamatan / kedamaian bagi orang-orang yang beriman dari segala hal yang mereka takutkan dikarenakan banyaknya pengampunan dosa dan pembebasan dari neraka.
سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
6. Malam lailatul qadar itu sebagaimana yang Rasulullah katakan:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Maka siapapun orang yang menegakkan shalat (tarawih –pent.) dengan penuh keimanan kepada Allah serta mengharapkan balasan pahala dari Allah, ia akan memperoleh keutamaan sekalipun ia tidak mengetahuinya.
7. Malam lailatul qadar terjadi pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan (pada malam-malam ganjil). Maka disyari’atkan bagimu – wahai kaum muslimin- dalam mencari nya dan berupaya keras mendapatkannya. Rasulullah bersabda:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah malam lailatul qadar pada malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan” (HR. Bukhari)
8. Jika tiga malam pertama dari sepuluh hari terakhir terlewatkan olehmu atau karena tidak mampu, maka bersungguh-sungguhlah pada tujuh hari yang tersisa. Rasulullah bersabda:
الْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ يَعْنِي لَيْلَةَ الْقَدْرِ فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلَا يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِي
8. Berupayalah dengan sungguh-sungguh dalam mencari malam lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dan lebih bersungguh-sungguh lagi pada tujuh malam terakhir. Rasulullah berkata kepada seorang sahabat yang bermimpi melihat malam lailatul qadar pada tujuh malam terakhir:
أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِر
9. Carilah malam lailatul qadar pada malam kedua puluh lima, kedua puluh tujuh, dan kedua puluh sembilan. Sungguh telah bersabda Rasulullah :
الْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي تَاسِعَةٍ تَبْقَى فِي سَابِعَةٍ تَبْقَى فِي خَامِسَةٍ تَبْقَى
10. Dari tujuh malam terakhir bulan Ramadhan yang paling mendekati adalah malam kedua puluh tujuh, maka bersungguh-sungguhlah pada malam ini. Sungguh Ubay bin Ka’ab telah berkata:
وَ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُ أَيُّ لَيْلَةٍ هِيَ هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ ع بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ
11. Perbanyaklah membaca doa ini pada malam-malam pencarian lailatul qadar:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha pernah bertanya kepada Nabi :
أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِي اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
12. Tanda-tanda malam lailatul qadar disebutkan dalam hadits Ubay, Rasulullah bersabda:
وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا
Juga dalam riwayat Abu daud:
تُصْبِحُ الشَّمْسُ صَبِيحَةَ تِلْكَ اللَّيْلَةِ مِثْلَ الطَّسْتِ لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ حَتَّى تَرْتَفِعَ
Diambil dari pelajaran keduapuluh dari kitab Durus Syahri Ramadhan oleh Muhammad bin Syami Syaibah. Dialihbahasakan oleh Abu Razin Al Batawy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar