Jumat, 03 Desember 2010

Waktu dan kehidupan

I. Karakteristik Waktu
Waktu adalah milik manusia yang paling berharga. Oleh karena itu pergunakan waktu sebaik mungkin, karena waktu apabila telah lewat tidak akan dapat diharapkan kembali lagi. Berbeda dengan suatu benda yang telah hilang, masih mungkin ditemukan kembali (QS. An Naazi’aat (79) : 46).

Sebagai muslim yang baik, hendaknya kita sadar bahwa waktu itu sebagai sesuatu yang berharga, karena waktu adalah umurnya. Perjalanan hidup manusia melaju dengan cepat menuju kepada Allah SWT. Sedangkan setiap kemajuan yang keluar pada suatu pagi, tidak lain merupakan satu fase dari fase-fase 
perjalanan yang tidak terhenti sampai disini saja, melainkan untuk selamanya. Dan orang-orang yang berakal dapat mengetahui kebenaran itu. Oleh karena itu, hendaknya kita betul-betul mengetahui dengan jelas apa yang sudah kita kerjakan pada waktu yang lalu dan apa yang wajib kita kerjakan untuk masa yang akan datang. Hendaknya kita selalu mengadakan perhitungan untung rugi dari apa yang telah kita kerjakan, apabila ternyata kita mendapat kerugian dari amal-amal kita, maka hendaknya kita tutup dengan memperbanyak amal-amal kebajikan untuk masa datang dan apabila kita memperoleh keuntungan dari amal-amal kita, maka lebih ditingkatkan lagi agar kita memperoleh bekal lebih banyak lagi untuk kehidupan kita kelak, baik di dunia maupun di akhirat.

II. Mensyukuri Nikmat Umur
Di antara sekian banyak nikmat Allah yang kita pakai dan kita pergunakan setiap hari, maka yang sangat kita rasakan adalah nikmat umur yang kita pakai sekarang ini. Umur yang kita pakai sekarang ini adalah salah satu nikmat Allah yang mahal harganya dan paling tinggi nilainya. Kalau Allah SWT telah memanjangkan umur kita sekarang ini, maka sudah sepantasnya sebagai terima kasih kita, sebaiknya kita gunakan untuk mengabdi kepada Allah dalam arti yang sebenarnya-benarnya, mengabdi untuk berbuat baik kepada masyarakat sebanyak mungkin, disamping mengerjakan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya serta bersedia menegakkan hukum-hukum Allah dengan patuh dan tunduk.
Umur yang kita pakai sekarang ini akan kita pertanggungjawabkan kepada Allah nantinya, untuk apa umur kita habiskan. Pada waktu itu tidak dapat berdusta sedikitpun, sebab seluruh anggota badan kita menjadi saksi tentang apa dan untuk apa dipergunakan umur yang sekian puluh tahun dipakai.
Sabda Nabi Muhammad SAW : “Belum lagi hilang jejak telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat, sehingga kepadanya telah diajukan empat pertanyaan :
1. Dari hal umurnya, kemana dihabiskan
2. Dari hal tubuhnya, untuk apa dipakainya
3. Dari hal ilmunya, apa yang sudah diamalkannya dengan ilmunya
4. Dari hal harta, dari mana diperolehnya dan untuk apa dibelanjakannya” (HR. Turmudzi)
Bagi manusia yang beriman kepada Allah, pasti mempercayai bahwa suatu saat yang telah ditentukan umurnya akan bercerai dengan badannya bila ajalnya telah datang dan dia berpulang ke rahmatullah untuk mempertanggungjawabkan umurnya kepada Allah. Bila kepercayaan itu sudah tumbuh dan sudah menjadi keyakinan yang kuat, tentunya setiap orang akan berhati-hati terhadap sisa umurnya, sebelum datang ajalnya untuk mencapai husnul khotimah, yaitu penghabisan umur yang baik.
Oleh karena itu, kita sama-sama ingat pada pesan Nabi Muhammad SAW mengenai penggunaan segala kesempatan dalam hidup ini sebagaimana dikemukakan sebagai berikut, “Pergunakanlah lima hal sebelum datangnya lima hal:
1. Pergunakanlah sehatmu sebelum datang sakitmu
2. Pergunakanlah lapangmu sebelum datang kesempitanmu
3. Pergunakanlah mudamu sebelum datang tuamu
4. Pergunakanlah kayamu sebelum datang kemiskinanmu
5. Pergunakanlah hidupmu sebelum datang kematianmu.”
(HR. Bukhari)  

III. Akibat Tidak Memanfaatkan Waktu
1. Kekosongan Akal
Akal merupakan mutiara terbesar yang dmiliki manusia. Manusia tanpa memfungsikan akal untuk mengenal Rabbnya, maka nilainya tidak ubahnya seperti binatang (QS. Al Anfaal (8) : 22). Karenanya kita harus menyadari pentingnya pengisian akal dengan sesuatu yang bermanfaat yaitu tadabbur (memperhatikan) Allah SWT dengan kewajiban yang harus dipenuhi, serta tafakur (memikirkan) makhluk-makhluk ciptaan-Nya (QS. An Nahl (16) : 12)   
2. Kekosongan Hati
Hati laksana bejana tempat bersemayamnya iman dan juga hawa nafsu (QS. Al Hujuraat (49) : 7). Hendaklah mewaspadai penyakit-penyakit hati yang akan menjerumuskan dirinya pada kehancuran, diantaranya adalah dengki, dendam dan benci kepada sesama manusia, takabur, sombong, hasad, iri hati dan sebagainya. Hendaklah memberi makan hati dengan banyak mengingat Allah SWT melalui mendengar dan membaca Al Qur’an serta memperbanyak do’a.
Letaknya hati ada di dalam jiwa, apabila tidak disibukkan dengan aktivitas positif, maka ia akan menyibukkan kita dengan aktivitas kebatilan. Menyibukkan jiwa dengan kebaikan adalah ialah menyucikan, mendidik dan menarik tali kekangnya dari yang batil (QS. Asy Syam (91) : 9-10). Jiwa yang kosong dari sikap serius dan sikap penuh kesucian, akan menyebabkan senantiasa menyelimutinya, mengalami kegersangan dan dekadensi moral. Demikianlah keberadaan jiwa yang kosong. Tidak bersua, tidak bekerja, tidak beriman dan tidak beragama. Obsesinya (cita-citanya) hanya berbuat dan bermain di dunia ini dengan perbuatan yang sia-sia, yang nantinya akan diikuti oleh kekecewaan dan penyesalan kelak di akhirat (QS. Az Zumar (39) : 56)

IV. Kewajiban Muslim Terhadap Waktu
1. Menjaga dan memanfaatkan waktu
2. Tidak menyia-nyiakan waktu
3. Mengisi kekosongan dengan perbuatan yang mendatangkan kebaikan
4. Berlomba-lomba dalam kebaikan (QS. Al Baqarah (2) : 148)
5. Belajar dari perjalanan hari demi hari (QS. An Nuur (24) ; 44)
6. Mengatur waktu
7. Bagi tiap waktu ada aktivitas tertentu
8. Memilih waktu-waktu yang istimewa

Selasa, 23 November 2010

KEDAHSYATAN SIKSAAN DIALAM KUBUR


Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Albaraa' bin Aazib r.a. berkata: "Kami bersama Nabi Muhammad s.a.w keluar menghantar jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai kekubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi Muhammad s.a.w duduk dan kami duduk disekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala kami, sedang Nabi Muhammad s.a.w mengorek-ngorek dengan dahan yang ada ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda: "Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur.". Nabi Muhammad s.a.w mengulangi sebanyak 3 kali." Lalu Nabi Muhammad s.a.w bersabda:
                        "Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk didepannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malaikulmaut dan duduk didekat kepalanya dan memanggil: "Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya."
                        Nabi Muhammad s.a.w bersabda lagi: "Maka keluarlah rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut kendi tempat air, maka langsung diterima dan langsung dimasukkan dalam kafan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum diatasbumi, lalu dibawa naik, maka tidak melalui rombongan malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang harum ini?" Dijawab: "Roh fulan bin fulan sehingga sampai kelangit, dan disana dibukakan pintu langit dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap-tiap langit dihantar oleh Malaikat Muqarrbun, dibawa naik kelangit yang atas hingga sampai kelangit ketujuh, maka Allah berfirman: "Catatlah suratnya di illiyyin. Kemudian dikembalikan ia kebumi, sebab daripadanya Kami jadikan, dan didalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan pada saatnya." Maka kembalilah roh kejasad dalam kubur, kemudian datang kepadanya dua Malaikat untuk bertanya: "Siapa Tuhanmu?" Maka dijawab: Allah Tuhanku. Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab: "Agamaku Islam" Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?" Dijawab: "Dia utusan Allah". Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?" Maka dijawab: "Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya" Maka terdengar suara: "Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga serta pakaian syurga dan bukakan untuknya pintu yang menuju kesyurga, supaya ia mendapat bau syurga dan hawa syurga, lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata."  Kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata: "Terimalah khabar gembira, ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu." Lalu bertanya: "Siapakah kau?" Jawabnya: "Saya amalmu yang baik." Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan hari kiamat supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan-kawanku."
                          Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Adapun hamba yang kafir, jika akan meninggal dunia dan menghadapi akihirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk dimukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikulmaut dan duduk disamping kepalanya lalu berkata: "Hai roh yang jahat, keluarlah menuju murka Allah." Maka tersebar disemua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang jahat dan busuk itu?" Dijawab: "Roh fulan bin fulan." dengan sebutan yang amat jelek sehingga sampai dilangit dunia, maka minta dibuka, tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian Nabi Muhammad s.a.w membaca ayat: "Laa tufattahu lahum abwabus samaa'i, wala yad khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath." (Yang Bermaksud) "Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk syurga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum."
                        Kemudian diperintahkan: "Tulislah orang itu dalam sijjin." Kemudian dilemparkan rohnya itu bagitu sahaja sebagaimana ayat  "Waman yusyrik billahi fakaan nama khorro minassama'i fatakh thofuhuth thairu au tahwi bihirrihu fimakaanin sahiiq." (Yang bermaksud) "Dan siapa mempersekutukan Allah, maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar helang atau dilemparkan oleh angin kedalam jurang yang curam."
                        Kemudian dikembalikan roh itu kedalam jasad didlam kubur, lalu didatangi oleh dua Malaikat yang mendudukkannya lalu bertanya: ""Siapa Tuhanmu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu". Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu" Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?" Dijawab: "Saya tidak tahu". Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu" Maka terdengar suara seruan dari langit: "Dusta hambaku, hamparkan untuknya dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka, maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit dan rosak tulang-tulang rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya sambil berkata: "Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu." Lalu ia bertanya: "Siapakah kau?" Jawabnya: "Aku amalmu yang jelek." Lalu ia berkata: "Ya tuhan, jangan percepatkan kiamat, ya Tuhan jangan percepatkan kiamat."
                        Abul-Laits dengan sanadnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Seorang mukmin jika sakaratulmaut  didatangi oleh Malaikat dengan membawa sutera yang berisi masik (kasturi) dan tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut didalam adunan sambil dipanggil: "Ya ayyatuhannafsul muth ma'innatur ji'i ila robbiki rodhiyatan mardhiyah." (Yang bermaksud) "Hai roh yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan rela dan diridhoi. Kembalilah dengan rahmat dan keridhoan Allah." Maka jika telah keluar rohnya langsung ditaruh diatas misik dan bunga-bunga itu lalu dilipat dengan sutera dan dibawa keilliyyin. Adapun orang kafir jika sakaratulmaut didatangi oelh Malaikat yang membawa kain bulu yang didalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan kekerasan sambil dikatakan kepadanya: "Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka Tuhammu ketempat yang rendah hina dan siksaNya, maka bila telah keluar rohnya itu, diletakkan diatas api dan bersuara seperti sesuatu yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa kesijjin."
                        Alfaqih Abu Ja'far meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: "Seorang mukmin jika diletakkan dikubur maka diperluaskan kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutera, dan bila ia hafal sedikit dari al-quran sukup untuk penerangannya jika tidak maka Allah s.w.t. memberikan kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan didalam kubur bagaikan pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang masa tidurnya dan belum puas. Adapun orang kafir maka akan dipersempit kuburnya sehingga menghancurkan tulang rusuknya dan masuk kedalam perutnya lalu dikirimkan kepadanya ular segemuk leher unta, maka makan dagingnya sehingga habis dan sisa tulang semata-mata, lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan menyiksa iaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa puntung dari besi yang langsung dipukulkannya, sedang Malaikat  itu tidak mendengar suara jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya, selain itu lalu dihidangkan siksa neraka itu tiap pagi dan petang."
                        Abu-Laits berkata: "Siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur maka harus menlazimi empat dan meninggalkan empat iaitu:
  • Menjaga sembahyang lima waktu
  • Banyak bersedekah
  • Banyak membaca al-quran
  • Memperbanyak bertasbih (membaca: Subhanallah walhamdulillah wal'aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa billah)
Semua yang empat ini dapat menerangi kubur dan meluaskannya. Adapun empat yang harus ditinggalkan ialah:
  • Dusta
  • Kianat
  • Adu-adu
  • Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya siksa kubur itu kerana kencing. (Yakni hendaklah dicuci kemaluan sebersih-bersihnya.)
Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Innallahha ta'ala kariha lakum arba'a: Al'abatsu fishsholaati, wallagh wu filqira'ati, warrafatsu fisshiyami, wadhdhahiku indal maqaabiri. (Yang bermaksud) Sesungguhnya Allah tidak suka padamu empat, main-main dalam sembahyang dan lahgu (tidak hirau), dalam bacaan quran dan berkata keji waktu puasa dan tertawa didalam kubur."
                        Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: "Kamu jangan tertipu kerana tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang sudah bingung didalamnya, dan jangan tertipu kerana ratanya kubur ini, maka alangkah jauh berbeza antara yang satu pada yang lain didalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk kedalamnya."
                        Sufyan Atstsauri berkata: "Siapa yang sering (banyak) memperingati kubur, maka akan mendapatkannya kebun dari kebun-kebun syurga, dan siapa yang melupakannya maka akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang api neraka."
                        Ali bin Abi Thalib r.a. berkata dalam khutbahnya: "Hai hamba Allah, berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada ditempat, ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan terpegang juga, maut terikat selalu diubun-ubunmu, maka carilah jalan selamat, carilah jalan selamat dan segera-segera, sebab dibelakangmu ada yang mengejar kamu yaitu kubur, ingatlah bahawa kubur itu adakalanya kebun dari kebun-kebun syurga atau jurang dari jurang-jurang neraka dan kubur itu tiap-tiap hari berkata-kata: Akulah rumah yang gelap, akulah tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat."
                        Ingatlah sesudah itu ada hari (saat) yang lebih ngeri, hari dimana anak kecil segera beruban dan orang tua bagaikan orang mabuk, bahkan ibu yang meneteki lupa terhadap bayinya dan wanita yang bunting menggugurkan kandungannya dan kau akan melihat orang-orang bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk khamar, hanya siksa Allah s.w.t. yang sangat ngeri dan dahsyat.
                        Ingatlah bahawa sesudah itu ada api neraka yang sangat panas dan suram dalam, perhiasannya besi dan sirnya darah bercampur nanah, tidak ada rahmat Allah s.w.t. disana. Maka kaum muslimin yang menangis. lalu ia berkata: "Dan disamping itu ada syurga yang luasnya selebar langit dan bumi, tersedia untuk orang-orang yang takwa. Semoga Allah s.w.t. melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam darunna'iem (Syurga yang serba kenikmatan).
                        Usaid bin Abdirrahman berkata: "Saya telah mendapat keterangan bahawa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia berkata: "Segerakan aku.", dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: "Aku kasih padamu ketika diatas punggungku, dan kini lebih sayang kepadamu." Dan bila orang kafir mati lalu diangkat mayatnya, ia berkata: "Kembalikan aku." dan bila diletakkan didalam lahadnya, bumi berkata: "Aku sangat benci kepadamu ketika kau diatas punggungku, dan kini aku lebih benci lagi kepadamu."
                        Usman bin Affan r.a. ketika berhenti diatas kubur, ia menangis, maka ditegur: "Engkau jika menyebut syurga dan neraka tidak menangis, tetapi kau menangis kerana kubur?" Jawabnya: "Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Alqabru awwalu manazilil akhirah, fa in naja minhu fama ba'dahu aisaru minhu, wa in lam yanju minhu fama ba'dahu asyaddu minhu." (Yang bermaksud)"Kubur itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur, maka yang dibelakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang dibelakangnya lebih berat daripadanya."
                         Abdul-Hamid bin Mahmud Almughuli berkata: "Ketika aku duduk bersama Ibn Abbas r.a., tiba-tiba datang kepadanya beberapa orang dan berkata: "Kami rombongan haji dan bersama kami ini ada seorang yang ketika sampai didaerah Dzatishshahifah, tiba-tiba ia mati, maka kami siapkan segala keperluannya, dan ketika menggali kubur untuknya, tiba-tiba ada ular sebesar lahad, maka kami tinggalkan dan menggali lain tempat juga ada ular, maka kami biarkan dan kami menggali lain tempat juga kami dapatkan ular, maka kami biarkan dan kini kami bertanya kepadamu, bagaimanakah harus kami perbuat tehadap mayat itu?" Jawab Ibn Abbas r.a.: "Itu dari amal perbuatannya sendiri, lebih baik kamu kubur sajan demi Allah andaikan kamu galikan bumi ini semua niscaya akan kamu dapat ular didalamnya." Maka mereka kembali dan menguburkan mayat itu didalam salah satu kubur yang sudah digali itu dan ketika mereka kembali kedaerahnya mereka pergi kekeluarganya untuk mengembalikan barang-barangnya sambil bertanya kepada isterinya apakah amal perbuatan yang dilakukan oelh suaminya? Jawab isterinya: "Dia biasa menjual gandum dalam karung, lalu dia mengambil sekadar untuk makanannya sehari, dan menaruh tangkai-tangkai gandum itu kedalam karung seberat apa yang diambilnya itu."
                        Abul-Laits berkata: "Berita ini menunjukkan bahawa kianat itu salah satu sebab siksaan kubur dan apa yang mereka lihat itu sebagai peringatan jangan sampai kianat."
                        Ada keterangan bahawa bumi ini tiap hari berseru sampai lima kali dengan berkata:
  • Hai anak Adam, anda berjalan diatas punggungku dan kembalimu didalam perutku.
  • Hai anak Adam, anda makan berbagai macam diatas punggungku dan anda akan dimakan ulat didalam perutku.
  • Hai anak Adam, anda tertawa diatas punggungku, dan akan menangis didalam perutku.
  • Hai anak Adam, anda bergembira diatas punggungku dan akan berduka didalam perutku.
  • Hai anak Adam, anda berbuat dosa diatas punggungku, maka akan tersiksa didalam perutku.
                        Amr bin Dinar berkata: "Ada seorang penduduk kota Madinah yang mempunyai saudara perempuan dihujung kota, maka sakitlah saudaranya itu kemudian mati, maka setelah diselesaikan persiapannya dibawa kekubur, kemudian setelah selesai menguburkan dan kembali pulang kerumah, ia teringat pada kantongan yang dibawa dan tertinggal dalam kubur, maka ia minta bantuan orang untuk menggali kubur itu kembali, dan sesudah digali kubur itu maka bertemulah dia akan kantongannya itu, ia berkata kepada orang yang membantunya itu: "Tolong aku ketepi sebentar sebab aku ingin mengetahui bagaimana keadaan saudaraku ini." Maka dibuka sedikit lahadnya, tiba-tiba dilihatnya kubur itu menyala api, maka segera ia meratakan kubur itu dan kembali kepada ibunya lalu bertanya: "Bagaimanakah kelakuan saudaraku dahulu itu?" Ibunya berkata: "Mengapa kau menanyakan kelakuan saudaramu, padahal ia telah mati?" Anaknya tetap meminta supaya diberitahu tentang amal perbuatan saudaranya itu, lalu diberitahu bahawa saudaranya itu biasanya mengakhirkan sembahyang dari waktunya, juga cuai dalam kesucian dan diwaktu malam sering mengintai rumah-rumah tetangga untuk mendengar perbualan mereka lalu disampaikan kepada orang lain sehingga mengadu domba antara mereka, dan itulah sebabnya siksa kubur. Kerana itu siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur haruslah menjauhkan diri dari sifat namimah (adu domba diantara tetangga dan orang lain) supaya selamat dari siksaan kubur dan mudah baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakier.
                        Alabarra' bin Aazib r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Seorang mukmin jika ditanya dalam kubur, maka ia langsung  membaca Asyhadu an laa ilaha illallah wa anna Muhammad abduhu warasuluhu, maka itulah yang tersebut dalam firman Allah: Yutsabbitullahul ladzina aamanu bil qaulits tsabiti filhayatiddun ya wafil akhirah (Allah menetapkan orang-orang yang beriman dengan khalimah yang teguh dimana hidup didunia dan diakhirat (yakni khalimah laa ilaha illallah, Muhammad Rasullullah).
                        Dan ketetapan itu terjadi dalam tiga masa iaitu:
  • Ketika melihat Malakulmaut
  • Ketika menghadapi pertanyaan Mungkar Nakier
  • Ketika menghadapi hisab dihari kiamat
                        Dan ketetapan ketika melihat Malaikulmaut dalam tiga hal iaitu:
  • Terpelihara dari kekafiran, dan mendapat taufiq dan istiqamah dalam tauhid sehingga keluar rohnya dalam Islam
  • Diberi selamat oleh Malaikat bahawa ia mendapat rahmat
  • Melihat tempatnya disyurga sehingga kubur menjadi salah satu kebun syurga.
                        Adapun ketetapan ketika hisab juga dalam tiga perkara iaitu:
  • Allah s.wt. memberinya ilham sehingga dapat menjawab segala pertanyaan dengan benar
  • Mudah dan ringan hisabnya
  • Diampunkan segala dosanya
                        Ada juga yang mengatakan bahawa ketetapan itu dalam empat masa iaitu:
  • Ketika mati
  • Didalam kubur sehingga dapat menjawab pertanyaan tanpa gentar atau takut
  • Ketika hisab
  • Ketika berjalan diatas sirat sehingga berjalan bagaikan kecepatan kilat
                        Jika ditanya tentang soal kubur bagaimanakah bentuknya, maka ulama telah membicarakannya dalam berbagai pendapat. Sebahagiannya berkata pertanyaan itu hanya kepada roh tanpa jasad dan disaat itu roh masuk kedalam jasad hanya sampai didada. Ada pendapat berkata bahawa rohnyanya diantara jasad dan kafan dan sebaiknya seorang mempercayai adanya pertanyaan dalam kubur tanpa menanyakan dan sibuk dengan caranya. Dan kita sendiri akan mengetahui bila sampai disana, maka bila ada orang menolak adanya soal Mungkar Nakier dalam kubur, maka penolakannya dari dua jalan iaitu:
  • Mereka berkata: "Ia tidak mungkin menurut perkiraan akal, sebab menyalahi kebiasaan tabiat alam."
  • atau mereka berkata: "Tidak ada dalil yang menguatkan."
                        Pendapat pertama bahawa ia tidak mungkin dalam akal kerana menyalahi kebiasaa tabiat alam. Pendapat ini bererti menidakkan kenabian dan mukjizat, sebab para Nabi itu semuanya dari manusia biasa dan tabiatnya mereka sama, tetapi mereka telah dapat bertemu dengan Malaikat dan menerima wahyu, bahkan laut telah terbelah untuk Nabi Musa a.s., demikian pula tongkatnya menjadi ular, semua kejadian itu menyalahi tabiat alam, maka orang yang menolak semua itu bererti keluar dari Islam. Jika ia berkata: "Tidak ada dalil.", maka hadis-hadis yang diterangkan sudah cukup untuk menjadi alasan bagi orang yang akan mahu terima.
                        Firman Allah s.w.t. yang berbunyi: "Wa man a'rodho an dzikri fa inna lahu ma'i syatan dhanka wanah syuruhu yaumal qiyaamati a'ma. (Yang bermaksud) "Dan siapa yang mengabaikan peringatanKu (ajaranKu) maka ia akan merasakan kehidupan yang sukar (kehidupan sukar ini ketika menghadapi pertanyaan dalam kubur)."
                        Demikian pula ayat: "Yu tsabbitulladzina aamanu bil qoulaits tsabiti filhayatiddunia wafil akhirati. (Yang bermaksud) "Allah akan menetapkan hati orang-orang mukmin dengan khalimah yang teguh didunia dan diakhirat."
                         Abu-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Saad bin Almusayyab dari Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Jika seorang mukmin telah masuk kedalam kubur, maka didatangi oleh dua Malaikat yang menguji dalam kubur, lalu mendudukkannya dan menanyainya, sedang ia mendengar suara derap sandal sepatu mereka ketika kembali, lalu ditanya oleh kedua Malaikat itu: Siapa Tuhammu, dan apakah agamamu, dan siapa Nabimu, lalu dijawab: Allah tuhanku, dan agamaku Islam dan Nabiku Nabi Muhammad s.a.w. Lalu Malaikat itu berkata: Allah yang menetapkan kau dalam khalimah itu, tidurlah dengan tenang hati. Itulah ertinya Allah menetapkan mereka dalam khalimah hak. Adapun orang kafir zalim maka Allah menyesatkan mereka dengan tidak memberi petunjuk taufiq pada mereka, sehingga ketika ditanya oleh Malaikat: Siapa Tuhanmu, apa agamamu dan siapa Nabimu, maka jawab orang kafir atau munafiq: Tidak tahu. Maka oleh Malaikat dikatakan: Tidak tahu, maka langsung dipukul sehingga jeritan suaranya terdengar semua yang dialam kecuali manusia dan jin. (Dan andaikan didengar oleh manusia pasti pingsan)
                        Abu Hazim dari Ibn Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda kepada Umar r.a : "Bagaimanakah kau hai Umar jika didatangi oleh kedua Malikat yang akan mengujimu didalam kubur iaitu Mungkar Nakier hitam keduanya kebiru-biruan siung keduanya mengguriskan bumi, sedang rambut keudanya sampai ketanah dan suara keduanya bagaikan petir yang dahsyat, dan matanya bagaikan kilat yang menyambar?" Umar bertanya: "Ya Rasullullah, apakah ketika itu aku cukup sedar sebagaimana keadaanku sekarang ini?" Nabi Muhammad s.a.w menjawab: "Ya." Umar berkata: "jika sedemikian maka saya selesaikan keduanya dengan izin Allah s.w.t.. Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "sesungguhnya Umar seorang yang mendapat taufiq."
                        Abul-Laits berkata: "saya telah diberitahu oleh Abul-Qasim bin Abdurrahman bin Muhammad Asysyabadzi dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Tiada seorang yang mati melainkan ia mendengkur yang didengari oleh semua binatang kecuali manusia, dan andaikata ia mendengar pasti pingsan, dan bila dihantar kekubur, maka jika solih (baik) berkata: "Segerakanlah aku, andaikan kamu mengetahui apa yang didepanku daripada kebaikan, nescaya kamu akan menyegerakan aku. Dan bila ia tidak baik maka berkata: "Jangan keburu, andaikata kamu mengtahui apa yang didepan aku daripada bahaya, nescaya kamu tidak akan keburu. Kemudian jika telah ditanam dalam kubur, didatangi oleh dua Malaikat yang hitam kebiru-biruan datang dari arah kepalanya, maka ditolak oleh sembahyangnya: Tidak boleh datang dari arahku sebab adakalanya ia semalaman tidak tidur kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu datang dari bawah kakinya, maka ditolak oleh baktinya pada kedua orang tuanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa berjalan tegak kerana ia takut dari saat seperti ini, lalu datang dari arah kanannya, maka ditolak oleh sedekahnya: Tidak boleh datang dari arahku, kerana ia pernah sedekah kerana ia takut dari saat seperti ini, lalu ia datang dari kirinya maka ditolak oleh puasanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa lapar dan haus kerana takut saat seperti ini, lalu ia dibangunkan bagaikan dibangunkan dari tidur, lalu ia bertanya: Bagaimana pendapatmu tentang orang yang membawa ajaran kepadamu itu? Ia tanya: Siapakah itu? Dijawab: Muhammad s.a.w? Maka dijawab: Saya bersaksikan bahawa ia utusan Allah. Lalu berkata kedua Malaikat: Engkau hidup sebagai seorang mukmin, dan mati juga mukmin. Lalu diluaskan kuburnya, dan dibukakan baginya segala kehormatan yang dikurniakan Allah kepadanya. Semoga Allah memberi kita taufiq dan dipelihara serta dihindarkan dari hawa nafsu yang menyesatkan, dan menyelamatkan kami dari siksa kubur kerana Nabi Muhammad s.a.w juga berlindung kepada Allah dari siksa kubur."
                        A'isyah r.a. berkata: "Saya dahulunya tidak mengetahui adanya siksa kubur sehingga datang kepadaku seorang wanita Yyahudi, minta-minta dan sesudah saya beri ia berkata: "Semoga Allah melindungi kamu dari siksa kubur. Maka saya kira keterangannya itu termasuk tipuan kaum Yahudi, lalu saya ceritakan kepada Nabi Muhammad s.a.w maka Nabi Muhammad s.a.w memberitahu kepadaku bahawa siksa kubur itu hak benar, maka seharusnya seorang muslim berlindung kepada Allah s.w.t. dari siksa kubur, dan bersiap sedia untuk menghadapi kubur dengan amal yang soleh, sebab selama ia masih hidup maka Allah s.w.t. telah memudahkan baginya segala amal soleh. Sebaliknya bila ia telah masuk kedalam kubur, maka ia akan ingin kalau dapat diizinkan, sehingga ia sangat menyesal semata-mata, kerana itu seorang yang berakal harus berfikir dalam hal orang-orang yang telah mati, kerana orang-orang yang telah mati itu, mereka sangat ingin kalau dapat akan sembahyang dua rakaat, berzikir dengan tasbih, tahmid dan tahlil, sebagaimana ketika didunia, tetapi tidak diizinkan, lalu mereka hairan pada orang-orang yang masih hidup menghambur-hamburkan waktu dalam permainan dan kelalaian semata-mata. Saudaraku jagalah dan siap-siapkan harimu, sebab ia sebagai pokok kekayaanmu, maka mudah bagimu mendapatkan atau mencari untung laba, sebab kini dagangan akhirat agak sepi dan tidak laku, kerana itu rajin-rajinlah kau mengumpulkan sebanyak mungkin daripadanya, sebab akan tiba masa dagangan itu sangat berharga sebab pada saat itu ia berharga, maka kau tidak akan dapat mencari atau mencapainya. Kami mohon semoga Allah s.w.t. memberi taufiq untuk bersiap-siap menghadapi saat keperluan dan jangan sampai menjadikan kami dari golongan yang menyesal sehingga ingin kembali kedunia tetapi tidak diizinkan, juga semoga Allah s.w.t. memudahkan atas kami sakaratulmaut, dan kesukaran kubur, demikian pula pada semua kaum muslimin dan muslimat.
 Aamin ya Robbal aalamin. Engkau arhamurrahimin, wahasbunallahu wani'mal wakiel, walahaula wala quwwata illa billahil aliyil adhiem."

Selasa, 07 September 2010

Allah"Allahu akbar 2x, La ilaha illa-Llah wa-Llahu akbar, Allahu akbar 2x Wa li-Llahi l-hamd."

 

" Selamat Idul Fitri 1430 H "


Baru sekarang kusadari
kegagalan di masa lalu
menunjukkan padaku jalan baru
yang sangat berguna saat ini
andai aku tak gagal saat itu
tak akan kumiliki ketrampilan ini
tak akan sampai aku di tempat ini
Terimakasih atas kegagalanku
yang telah membuka pintu baru
menuju diriku saat ini
Selamat Hari Lebaran
Mohon maaf segala kesalahan
Semoga deretan kegagalan
akan menambah keyakinan
betapa kecilnya ilmu insan
begitu dahsatnya ilmu Tuhan

 

Kejadian buruk saat ini
boleh jadi baik saat nanti
ilmu manusia sedikit sekali
jangan sedih hasrat tak tercapai
Nasib kita saat ini
anggaplah jalan yang harus dilalui
untuk sesuatu lebih besar nanti
yakinlah kebenaran rencana Ilahi
asalkan kita patuh di jalan nabi
tekun berusaha sepenuh hati
tak akan kecewa diakhir nanti
Bulan Ramadhan melatih diri
disiplin patuhi perintah Ilahi
menahan nafsu di siang hari
kuucapkan Selamat Idul Fitri
bila aku ada salah mohon dimaafkan
kita rayakan hari kemenangan
belajar tidak silau nikmat sekarang
demi masa depan kita berkorban

 

Sebagai bulan yang kucintai
aku sedih saat kau pergi
tak banyak yang kuberi
saat bersamamu setiap hari
Alangkah malunya hati ini
kesempatan yang diberi Ilahi
tak banyak kumanfaati
Betandan-tandan pahala yang Dia janji
seolah-olah sesuatu tak berarti
Masih banyak waktu aku terbuai
sesuatu tak bermanfaat bagi diri
Banyak kesempatan beramal
kubiarkan berlalu tanpa arti
Namun aku masih berharap kemurahan Ilahi
Walau hanya sedikit amal ibadah Ramadhan ini
Membawa diriku selangkah menaiki
Tangga ketakwaan pada Ilahi

 

Teman, datanglah ke tempatku
kita bersama duduk di ruang tamu
yang kusediakan khusus untukmu
di hari kemenangan melawan hawa nafsu
Hari ini lupakan semua keluh kesahmu,
tinggalkan semua harapan
yang tak terpenuhi olehku,
buang semua kekesalan hatimu
karena ketidaksempurnaanku,
ambil dan jemurlah semua pernak-pernik
persahabatan kita yang mulai berjamur,
agar matahari fitri membuatnya indah lagi.


Teman, di hari fitri ini aku ingin engkau tahu
bahwa aku telah berusaha sekuat tenaga untukmu,
kulakukan semua untuk kebahagiaanmu,
walaupun aku tahu itu tak akan memuaskanmu
Aku makhluk yang punya kepentingan ini dan itu
yang bisa jadi bertentangan dengan keinginanmu
Tapi percayalah aku tidak mengabaikanmu,
atau sengaja merugikan dirimu
Aku ada untukmu sesuai kemampuanku,
Di pagi hari fitri ini aku berharap
sudilah dirimu mengerti keadaanku,
dan mau melupakan semua kekecewaanmu
kumohon kau ulurkan maafmu untukku
agar ringan beban hatiku padamu

Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Taqobalallahu minna waminkum
Semoga Allah menerima amalan kita


by : Herdian Ikhsani    

Kata-Kata Ucapan Lebaran




Tidak terasa puasa sebentar lagi akan menjelang. Sebulan kemudian Lebaran pun tiba sebagai awal tanda kemenangan dan berkumpul serta saling bermafaat-maafan dengan sanak keluarga, saudara, teman dan semua orang tentunya.

Nah mungkin kadang kita bingung bagaimana membuat kata yang bagus untuk menyampaikan ucapan Lebaran.

Berikut beberapa kata-kata yang mungkin bisa Anda manfaatkan untuk merangkai kata yang indah yang dapat mewakili hati Anda dalam menyampaikan SMS lebaran atau kata-kata ucapan lebaran :


Terkadang lisan mengucap tak terjaga, hati berprasangka tanda tak berkenan, maaf jika tangan tak sempat berjabat, seridaknya ada kata yang terucap, Minal Aidzin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir & Batin.

Izinkan kami membuka tabirNya dengan maaf agar cahayaNya dapat menembus jendela jiwa. Selamat Idul Fitri. Semoga tahun depan kita rasakan nikmat

Harumnya aroma maaf mulai merebak, menutup Ramadhan dengan indah, menyambut datangnya hari suci yang penuh berkah. Ya 4JJI Maafkan kami yang sering menyakiti saudara kami dengan dusta, prasangka dan ingkar janji. Taqabballahu Minna Wa Minkum.hu Minna Wa Minkum, shiyaamana wa shiyamakum. Kullu’aamin wa antum bi khoir, Minal Aidzin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir & Batin.

Tiada kata paling indah selain kata Maaf & tiada kata paling mulia selain kata Memaafkan, n tiada kata indah yang menundang kedamaian selain Mohon Maaf Lahir & Batin. Met Lebaran !!

Burung2 pagi begitu cerdas bangunkan kita seraya menirukan takbir yang berkumandang 4JJI hu Akbar2x. Hembusan angina menyibak 1 halaman kertas putih untuk tuliskan kalimat : ”Minal Aidzin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir &

Aslm..Met idul Fitri 1 Syawal 14xx H, Minal Aidzin Wal Faizin-Maafin kesalahan

Taqaballahu Minna Waminkum. Selamat Idul Fitri 14xx H. afwan atas segala kesalahan dan kekhilafan ana selama ini, smoga kita tergolongkan menjadi hamba2 Allah yang bertaqwa. Amin!

Gema takbir berkumanadang menggetarkan hati “Allahu Akbar 3x Walillah irhamd” Sucikan hati bersihkan jiwa, mari kita sambut iedul fitri dengan kembali pada kusucian, “Taqabbalallahu minna wa minkum taqabal ya karim…”. Mohon maaf lahir dan batin. zero-zero.

Kulo nyuwun agungepun pangapunten sedoyo kalepatan kulo. Maturaken Sugeng Ryadin 14xxH. Ryadin ingkang tentrem lan sentosa.

Dunia lahir karena cinta, cinta dari Yang Maha Esa. Wahai hati penuh cinta jagalah api cinta dunia dengan kata maaf sebagai perantara. Selamat Hari Raya Idul Fitri 14xx H, Mohon Maaf Lahir Batin.

Ass.. Hari nan fitri tlah datang, smua umat merasa senang, bila ada khilaf segudang, mohon dimaafkan.Jay sekeluarga menghaturkan “Minal Aidzin wal Faizin mohon maaf lahir dan Batin”

Sumpah, bingung pek nggawe kata2 indah. Sms mlebu siji2. pokok’e riyoyo taon iki aku njaluk sepuroh sing akeh, lek aku jek seneng misuh utowo ngerokok, tolong

Semoga amal ibadah kami dan kamu diterima oleh Allah SWT, selamat hari raya 1 syawal 14xx H. Taqabballahu minna wa minkum taqabballahu ya

In This day it’s the perfect time for me 2 say I’m sorry 4 everything that I have done 2 you. Minal Aidzin wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Batin.

“Kemenangan sesungguhnya adalah perubahan sejati dalam diri kita untuk menjadi karakter dan hati yang suci” Minal Aidzin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Kembali ke ”Fitri” adalah tujuan akhir Ramadhan, smoga kita bisa meraihnya, maapin salahku juga ye, ma chika juga!

Sedamai embun di padang Sahara, sehalus nurani di tiap jiwa, semurni itu haruku yang agung, jiwa lepas dari karma kembali suci di hari nan fitri, minal aidzin wal Faizin.. ^-^

Jambangan indah lagi berseri, menjadi hiasan dihati nan suci, sms dikirm pengganti diri, tanda ingatan tak layu dihati. Minal Aidzin wal Faizin, maafkn sgala kesalahnku slama ini ya…

1 Bulan kita berperang 1 syawal pantas berucap Taqabballahu minna wa minkum Taqqobbal yaa Karim (Smoga Allah menerima ibadah kami & kamu) Met Idul Fitri

Ijinkan kaki tangan bersimpah maaf untuk lisan yang tidak terjaga, untuk janji yang terabaikan, hati yang berprasangka dan sikap yang menyakitkan. Minal Aidzin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin

Maybe I’m not the first one who say this to you “Met Idul Fitri 14xx H”. But I don’t want to the last to get your apologize “Mohon Maaf Lahir dan Batin” Met Lebaran ☺

Ya, met hari raya idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin juga. Salam buat keluarga semua di rumah.

Aslm. Taqabballahu Minna Wa Minkum, shiyaamana wa shiyamakum. Kullu’aamin wa antum bi khoir, Minal Aidzin wal Faizin, Selamat Idul Fitri 14xx H. wslm

Jika hati sebening air, jangan biarkan keruh. Jika hati seputih awan, jgn biarkan mendung. Jika hati seindah bulan, hiasi dengan iman. Minal Aidzin wal Faizin, Maaf Lahir dan Batin ya.. ☺

Waalikumsalam. Taqabballahu Minna Wa Minkum. Sama2 kita saling memaafkan. Smoga jiwa dan hati kita bersih dari dosa dan penyakit. Met Lebaran yaa..

Bismillah. Ass. Saya juga mohon maaf atas salah dan khilaf. Mungkin bahkan pasti selama kita berinteraksi ada kata dan tingkah saya yang kurang berkenan. Minal Aidzin wal Faizin, Maafkan Lahir dan Batin.

Jika hati sebening air, jangan biarkan keruh. Jika hati seputih awan, jgn biarkan mendung. Jika hati seindah bulan, hiasi dengan iman. Mohon maaf atas segala kesalahan saya. Taqoballahu Minna wa Minkum.

Sebulan penuh kita telah berpuasa, guna melebur dosa-dosa kita, dan untuk mengetuk pintu surga, tapi itu semua sia-sia sebelum kita minta maaf terhadap sesama (sepurane rek)

Jiwa yang telah dibasuh Ramadhan yang suci kan tergantika dengan cahaya hari kemenangan-IDUL FITRI 14xx yg dipenuhi dengan takbir tahmid. Semoga diberi kesempatan bersua Ramadhan lagi. Taqabballahu Minna Wa Minkum, shiyaamana wa shiyamakum. Mohon Maaf Lahir dan Batin

Fajar kemenangan telah terbit, gema takbir bahana menyambut kedatangannya. Smoga 4JJI SWT mengampunkan segala dosa kita. Tiada kata mutiara terindah selian “Taqabballahu Minna Wa Minkum, shiyaamana wa shiyamakum ilal fitri birridlolloh ‘alal’ibadatikum wa ‘amalikum fii ramadhan”. Di hari yang fitri ini, mohon keikhlasan untuk segala kesalhan dari ini.

Izinkan sepatah kata ini memohonkan keikhlasan atas segala khilaf dalam ucapan dan tingkah laku selama ini. “Minal Aidzin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin”

Taqabballahu Minna Wa Minkum, shiyaamana wa shiyamakum. Mohon keikhlasan atas segala salah dan khilaf, karena kesalahan dari kita dan kesempurnaan hanya milik Allah semata.

Sejak kemrin aku cari kata-kata indh tapi seperti tahun lalu belum juga ketemu kalimat seindah ini “Minal Aidzin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin”

Ass. Segala yang ada dalam hidupku kusadari semua milikNya, aku hanya hambaNya yang berlumuran dosa. Dengan hati yang suci+ikhlas+ridho dari Allah SWT, dengan diiringi gema takbir, aku mohon maaf lahir batin.

Bau orang puasa adalah aroma surga dan orang surga adalah orang yang murah hati. “Taqabballahu minna wa Minkum, Minal Aidzin wal Faizin”

Gema takbir dan gemuruh bedug telah membuka pintu hati setiap insan tuk saliang memaafkan segala salah dan khilaf di masa lalu. Mohon Maaf Lahir dan Batin. “Selamat Hari Raya Idul Fitri 14xx H”

Temen2 maafin semua kesalahanku ya, mungkin ucapanku pernah menyakitkan hati. “Minal Aidzin wal Faizin, Mohon Maaf lahir dan Batin”

Atas lisan yang tak terjaga, hati yang sering berprasangka, dan janji yang terabaikan, maka dengan tulus dan rendah hati, ku mohon maaf atas segala salah dan khilaf. Minal Aidzin wal Faizin, Mohon Maaf lahir dan Batin.

Bertitik embun di atas daun, jatuh ke bumi laksana hujan, disab embun mohon diampun, terbentuklah khilaf, Mohon Maaf lahir dan Batin. Selamat Hari Raya Idul Fitri..

Taqoballahu Minna wa Minkum, Taqabbal yaa kariim…
Sehubungan karena manusia tidak luput dari salah dan dosa, maka saya minta maaf yang segede-gedenya ya ☺

Salam, hasrat manusia ingin dirinya sempurna dalam segala hal. Kesempurnaan membuat kita cenderung bertindak tidak sesuai hakikatnya sebagai manusia. Khilaf yang diperbuat adalah keniscayaan yang selalu hadir beriringan dengan cita-cita yang ingin kita realisasikan yang sesungguhnya adalah proses pembelajaran bagi kita untukmeraih kesempurnaan. Keikhlasan dan kebesaran jiwa yang diharapkan muncul dari proses tersebut maka ikhlaskan jiwamu atas semua khilafku agar lapang kujalani hidup ini. Ariski

Setelah kumemaafkanmu diri ini semakin yakin tiada kata dan perbuatanku yang luput dari dosa dan salah padamu ☺ dihari tang fitra ini mengharap ampunan darimu atassegala sikap yang mengecewakanmu. Maafin ya

Dalam kerendahan hati, ada ketinggian budi. Dalam kemisikinan harta, ada kekayaan jiwa. Dalam lautan dosa dan salah, ada pintu maaf. Selamat Idul Fitri 14xx H. Mohon Maaf Lahir dan Batin.

what I said, what I did, when I’m lose control, where I went, whom I talk 2, and whatever things I’ve done that may hurt you.. please forgive me… met lebaran.

Indahnya Ramadhan lebih terasa dengan hadirnya hari kemenangan, indahnya hati kian terasa dengan saling memaafkan. Taqaballah hu minna wa minkum. Syiamana wa syiamakum Minal Aidzin wal Faizin

AssWrWb. Sesuci kalimat syahadat, sedalam makna sholawat, setulus hati mengucap Taqaballah hu minna wa minkum, maaf lahir batin atas khilaf yang terjadi.

Bila ada lisan yang tak terjaga, janji yang terabaikan dan hati yang berprasangka serta sikap yang menyakitkan. Ijinkan kumengucap mohon maaf lahir dan batin.

Gemuruh takbir menggema gendrang kemenenangan bertalu, maafkanlah Ipin yang banyak salah dan khilaf ini, baik yang ipin sengaja ataupun tidak, Minal Aidzin wal Faizin

Start a new day with a clean heart, No Doubt, No Tears, No Fear, No Worry, Thx God for His priceless gifts & miracles throughout the world. Met lebaran, mohon maaf lahir dan batin

Adakalanya mulut berucap salah, tak jarang pula hati ini penuh dengki, telaah sebiah kata begitu indah “maaf” kuhaturkan dari hati dan kulantunkan lewat tulisan ini. “met Ied” Mohon Maaf Lahir dan Batin.Emy

Taqabballahu Minna Wa Minkum, shiyaamana wa shiyamakum. Kullu’aamin wa antum bi khoir, Minal Aidzin Wal Faizin, Mohon Maaf atas sgala khilaf dan dosa

Minal Aidzin Wal Faizin. Taqabballahu Minna Wa Minkum, shiyaamana wa shiyamakum

Taqabballahu Minna Wa Minkum, semoga tempaan Ramadhan ini menjadikan kita dan dosa2 kita suci kembali dengan ridho dan ampunanNya. Mohon maaf atas khilaf lahir dan batin. Met Idul Fitri 14xx H.


Selamat Hari Raya Idul Fitri,

Semoga kita dapat menemukan jati diri

Memperoleh ampunan dan ridho Illahi

Dan kelak mendapat kenikmatan surgawi



Bila kata merangkai dusta…

Bila tingkah menoreh luka…

Bila hati penuh prasangka…

Mohon pintu maaf dibuka…



Waktu mengalir bagaikan air

Ramadhan suci akan berakhir

Tuk salah yg pernah ada

Tuk khilaf berbuah lara

Tuk dusta yg sempat terucap

Pintu maaf selalu kuharap



Satukan tangan, satukan hati

Itulah indahnya silaturahmi

Di hari kemenangan kita padukan

Keikhlasan untuk saling memaafkan

Selamat Hari Raya Idul Fitri



Terselip khilaf dalam candaku,

Tergores luka dalam tawaku,

Terbelit pilu dalam tingkahku,

Tersinggung rasa dalam bicaraku.

Hari kemenangan telah tiba,

Semoga diampuni salah dan dosa.

Mari bersama bersihkan diri,

sucikan hati di hari Fitri.



Tiada gembira yang menggelora,

tiada senang yang mengangkasa,

selain kembali pada fitrah dan ampunan-Nya.

Selama Berhari Raya!



Tangan diulur maaf dipinta,

Erat hubungan sesama kita,

Semoga senang dan gembira,

di Hari Raya yang mulia.



Satu Syawal menjelang tiba,

Takbir bergema mengetarkan jiwa,

Sekiranya ada salah dan dosa,

Ampun dipinta dihari mulia.



Andai jemari tak sempat berjabat,

Jika raga tak bisa bersua,

Untuk kata membekas luka,

Semoga pintu maaf masih terbuka.



Menyambung kasih, merajut cinta,

beralas ikhlas, beratap doa.

Semasa hidup bersimbah khilaf,

berharap diri dibasuh maaf.



Melati semerbak harum mewangi,

Sebagai penghias di Hari Fitri,

Pesan ini pengganti diri,

Ulurkan tangan silaturahmi.

Selamat Idul Fitri


Duduk termenung di atas dipan

Dipan terbuat dari kayu jati

Senang diri bisa bermaafan

Leganya sampai ke lubuk hati




Maaf, aku tidak pandai berpuisi

Jadi langsung saja ke yang inti

dengan tulus dan ikhlas dari sanubari

Saya mengucapkan selamat Idul Fitri



Beli es di warung bu Rima.

Taruh di piring santap bersama.

SMS sudah saya terima,

teriring pula maksud yang sama.

Minal ‘Aidin wal Faizin..

Mohon maaf lahir batin..



Tari zapin rentak Melayu

Rentak langkah hitung delapan

Hari Raya di ambang pintu

Silap salah mohon dimaafkan



Sahur hanya tinggal kenangan,

berganti takbir fitri menjelang.

Aku datang ulurkan tangan,

memohon maaf semua kesalahan.



Sepuluh jari tersusun rapi,

membawa harum bunga melati.

Niatku ini setulus hati,

memohon maaf di hari Fitri.



Bulan Ramadhan telah berlalu

Hari Kemenangan telah datang

Mari bersihkan jiwa dan qalbu

Dari dosa yang bergelimang



Ramadhan membasuh hati yang berjelaga

Saatnya meraih rahmat dan ampunan-Nya

Untuk lisan dan sikap yang tak terjaga

Mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.



Faith makes all things possible.

Hope makes all things work.

Love makes all things beautiful.

May you have all of the three.

Happy Iedul Fitri

Terjemahannya secara bebas adalah:

Keimanan membuat segalanya mungkin

Harapan membuat segalanya berjalan

Cinta membuat segalanya indah

Semoga engkau memiliki ketiganya

Selamat Idul Fitri



I met Iman, Taqwa, Patience, Peace, Joy, Love, Health & Wealth today.

They need a permanent place to stay.

I gave them your address.

Hope they arrived safely to celebrate Idul Fitri with you.

May Allah bless you and your family.

Artinya demikian:

Aku bertemu Iman, Taqwa, Sabar, Damai, Gembira, Cinta, Kaya, dan Sehat hari ini. Mereka memerlukan tempat tinggal yang tetap. Aku berikan alamat rumahmu. Semoga mereka sampai dengan selamat untuk merayakan Idul Fitri bersamamu.

Semoga Allah memberkahimu dan keluargamu.


Let’s write all the mistakes down in the sand

And let the wind of forgiveness erase it away

Happy Idul Fitri!


Andai jemari tak smpt berjabat,andai raga tak dpt b’tatap
Seiring beduk yg mgema,sruan takbir yg berkumandang
Kuhaturkan salam menyambut Hari raya idul fitri,jk Ada kata serta khilafku
membekas lara mhn maaf lahir batin.
SELAMAT IDUL FITRI


Mawar berseri dipagi Hari
Pancaran putihnya menyapa nurani
Sms dikirim pengganti diri
SELAMAT IDUL FITRI
MOHON MAAF LAHIR BATHIN


Sebelum Ramadhan pergi
Sebelum Idul fitri datang
Sebelum operator sibuk
Sebelum sms pending mulu
Sebelum pulsa habis
Dari hati ngucapin MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN


Jika HATI sejernih AIR, jangan biarkan IA keruh,
Jika HATI seputih AWAN, jangan biarkan dia mendung,
Jika HATI seindah BULAN, hiasi IA dengan IMAN.
Mohon Maaf lahir Dan batin


Menyambung kasih, merajut cinta, beralas ikhlas, beratap DOA.
Semasa hidup bersimbah khilaf & dosa, berharap dibasuh maaf.
Selamat Idul Fitri


Melati semerbak harum mewangi,
Sebagai penghias di Hari fitri,
SMS ini hadir pengganti diri,
Ulurkan tangan silaturahmi.
Selamat Idul Fitri


Sebelas bulan Kita kejar dunia,
Kita umbar napsu angkara.
Sebulan penuh Kita gelar puasa,
Kita bakar segala dosa.
Sebelas bulan Kita sebar dengki Dan prasangka,
Sebulan penuh Kita tebar kasih sayang sesama.
Dua belas bulan Kita berinteraksi penuh salah Dan khilaf,
Di Hari suci nan fitri ini, Kita cuci hati, Kita buka pintu maaf.
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir Dan batin


Andai jemari tak sempat berjabat.
Jika raga tak bisa bersua.
Bila Ada kata membekas luka.
Semoga pintu maaf masih terbuka.
Selamat Idul Fitri


Faith makes all things possible.
Hope makes all things work.
Love makes all things beautiful.
May you have all of the three.
Happy Iedul Fitri.”


Walopun operator sibuk n’ sms pending terus,
Kami sekeluarga tetap kekeuh mengucapkan
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir Dan batin


Bila kata merangkai dusta..
Bila langkah membekas lara…
Bila hati penuh prasangka…
Dan bila Ada langkah yang menoreh luka.
Mohon bukakan pintu maaf…
Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin


Fitrah sejati adalah meng-Akbarkan Allah..
Dan Syariat-Nya di alam jiwa..
Di dunia nyata, dalam segala gerak..
Di sepanjang nafas Dan langkah..
Semoga seperti itulah diri Kita di Hari kemenangan ini..
Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin


Waktu mengalir bagaikan air
Ramadhan suci akan berakhir
Tuk salah yg pernah Ada
Tuk khilaf yg sempat terucap
Pintu maaf selalu kuharap
Met Idul Fitri


Walaupun Hati gak sebening XL Dan secerah MENTARI.
Banyak khilaf yang buat FREN kecewa,
Kuminta SIMPATI-mu untuk BEBAS kan dari ROAMING dosa
Dan Kita semua hanya bisa mengangkat JEMPOL kepadaNya
Yang selalu membuat Kita HOKI dalam mencari kartu AS
Selama Kita hidup karena Kita harus FLEXIbel
Untuk menerima semua pemberianNYA Dan menjalani
MATRIX kehidupan ini…Dan semoga amal Kita tidak ESIA-ESIA…
Mohon Maaf Lahir Bathin.


Satukan tangan,satukan hati
Itulah indahnya silaturahmi
Di Hari kemenangan Kita padukan
Keikhlasan untuk saling memaafkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir Batin


MTV bilang kalo MO minta maap g ush nunggu lebaran
Org bijak blg kerennya kalo mnt maap duluan
Ust. Jefri blg org cakep mnt maap gk prl disuruh
Kyai blg org jujur Ga perlu malu utk minta maap
Jd krn Mrs anak nongkrong yg jujur, keren cakep Dan baek
Ya gw ngucapin minal aidzin wal faizin , mohon maaf lahir Dan batin …
PS : ganti huruf xx di 14xx dengan tahun lebaran yang berjalan.


Dari berbagai sumber

Senin, 06 September 2010

Kembali Fitri atau Kembali Fitrah?



Oleh Shodiqiel Hafily


Hilal 1 Syawal 1429 tak lama lagi kan terbitkan sesungging senyuman, aroma menu-menu lebaran telah menerpa hidung, iklan-iklan telah saling mendahului menyampaikan ucapan:
SELAMAT IDUL FITRI 1429 H
MINAL ‘AIDIN WA AL-FAIZIN
TAQABBAL ALLAH MINNA WA MINKUM
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
tak terkecuali saya, di header dan sidebar blog, telah memasang banner maupun ucapan serupa untuk merayakan Hari Kemenangan.


Hari Kemenangan

Hari raya dilarang (diharamkan) puasa, hari raya adalah hari makan-makan, berbagi suka cita bahagia bersama, setelah sebulan penuh menempa diri dalam balutan lapar mendamba seberkas sinar pancaran Lailatul Qadar. Kita semua butuh kesenangan sebagai pelecut semangat dalam menjalani hidup yang kian membuat penat.

Kumandang takbir bergemuruh di lorong-lorong gang, di jalan-jalan, di rumah-rumah dan di mana-mana disertai silaturahmi, saling bersalaman dan memaafkan demi jiwa yang fitri (suci). Sebab, jiwa tidak dapat fitri selagi hak-hak manusia lainnya belum kita minta kemaafan dan kehalalannya atau belum kita jalani ketentuan hukumannya.

Seberapapun saleh amal ibadah ditunaikan, jika dosa sosial – apalagi dosa publik – belum “diluruskan” duduk perkaranya, maka jiwa tetap menjadi terdakwa yang proses peradilannya – cepat atau lambat – tetap menanti di kemudian hari untuk dijalani. Tiada “Hari Kemenangan” kecuali bagai mereka yang telah terbebas dari jeratan hukum dan dosa-dosanya telah mendapat ampunan. Itulah makna Idul Fitri (kembali pada kesucian jiwa).


Hari Raya Fitrah

Disebut Idul Fitri karena selain puasa sebulan bertujuan agar kembali pada kesucian jiwa, juga disempurnakan dengan zakat fitrah. Zakat fitrah harus kita baca sebagai bentuk nyata dari upaya pembebasan diri dengan memberikan penebus kepada mereka yang haknya ada di tangan kita. Tidak selayaknya kita baca “fiTrah” dalam “arab-jawa” (fi=di dalam, trah=kebiasaan). Sebab jika itu yang terjadi, maka berapa kalipun Ramadhan datang dan pergi silih berganti, tidak dapat membentuk sosok pribadi suci.

Bagimana mungkin akan terbentuk sebuah karakteristik takwa dan mulia sebagai tujuan utama puasa, jika seusai puasa sebulan kemudian kembali kepada kebiasaan semula?! Kontrol yang ketat selama sebulan dilepas dan diurai begitu saja, mulai dari cara makan, bicara, berbuat dsc. Yang asalnya gemar ngrumpi (ghibah), manipulasi, korupsi, dansa-dansi dan sumber-sumber pemuasan syahwat lainnya kembali diterjuni sebagaimana semula. Jika puasa dengan cara begini, habis usia tiada hasil yang berarti.
2,5 kg sebagai penebus Jiwa yang fitri? Memang itulah takaran zakat fitrah yang ditentukan dalam syariat.

Hanya saja, meniik tujuannya adalah demi kesucian jiwa, takaran itu tidak sebanding (terlalu minim) dengan’imbalan’ yang diharapkan. Belum lagi jika bicara solidaritas sosial dan ukhuwah Islamiyah. Bersediakah kita bayar lebih?


Puasa 6 Hari Syawal

Selain nilai pahalanya, puasa 6 hari di bulan Syawal dimaksudkan agar kita tidak larut dalam euforia “Hari Kemenangan” yang menyebabkan kita terlena dalam luapan hura-hura. Oleh karena itu, disunnahkan puasa 6 hari Syawal dan diutamakan langsung seusai 1 Syawal, yakni mulai tanggal 2 s/d 7 Syawal. Sekiranya tidak demikian, masih didapat juga nilai pahala kesunnatannya dengan puasa 6 hari kapanpun selagi masih dalam bulan Syawal, baik berurutan maupun terpisah-pisah.

6 hari Syawal, adalah penyempurna dari Ramadhan agar dapat bernilai setara dengan puasa setahun terus-menerus. Itu jika kita ambil ukuran standar 1 kebaikan berbalas 10, maka sebulan Ramadhan bernilai 300 hari dan 6 hari Syawal bernilai 60 (300+60=360 hari).

Barang siapa berpuasa Ramadhan dan menyertakannya dengan 6 hari di bulan Syawal, maka – seolah-olah – berpuasa setahun.” Al-Hadits.[]

Kamis, 02 September 2010

Ramadhan Bulan Penuh Solusi

Tidak terasa 11 bulan begitu cepat berlalu. Bulan suci Ramadhan 1430 H yang penuh berkah telah datang. Kedatangan bulan keberkahan ini hendaknya disambut oleh umat dengan penuh suka dan cita layaknya menyambut tamu agung.

Memang, ada realitas pahit terkait dengan persoalan harga bahan bakar minyak (BBM) yang bagaimanapun, harus dijalani, suka atau tidak suka. Kini, dapatkah bulan Ramadhan menghadirkan alternatif solusi, keluar dari berbagai kesulitan dan himpitan yang menyertai hidup rakyat dewasa ini?

Ramadhan, supertrainer


Bulan suci Ramadhan adalah bulan diturunkannya Alquran yang datang sebagai petunjuk, penjelas, dan pembeda bagi manusia (Al-Baqarah:185). Ia merupakan bulan di mana pintu-pintu ibadah, amal, dan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Ilahi terbuka lebar, sehingga ruang gerak setan menjadi terbatas. Ramadhan merupakan bulan diwajibkannya berpuasa bagi umat Muslim yang menurut hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim adalah tonggak tegaknya agama ini....


Ramadhan Bulan Penuh Solusi


Tidak terasa 11 bulan begitu cepat berlalu. Bulan suci Ramadhan 1430 H yang penuh berkah telah datang. Kedatangan bulan keberkahan ini hendaknya disambut oleh umat dengan penuh suka dan cita layaknya menyambut tamu agung.

Memang, ada realitas pahit terkait dengan persoalan harga bahan bakar minyak (BBM) yang bagaimanapun, harus dijalani, suka atau tidak suka. Kini, dapatkah bulan Ramadhan menghadirkan alternatif solusi, keluar dari berbagai kesulitan dan himpitan yang menyertai hidup rakyat dewasa ini?

Ramadhan, supertrainer

Bulan suci Ramadhan adalah bulan diturunkannya Alquran yang datang sebagai petunjuk, penjelas, dan pembeda bagi manusia (Al-Baqarah:185). Ia merupakan bulan di mana pintu-pintu ibadah, amal, dan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Ilahi terbuka lebar, sehingga ruang gerak setan menjadi terbatas. Ramadhan merupakan bulan diwajibkannya berpuasa bagi umat Muslim yang menurut hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim adalah tonggak tegaknya agama ini.

Kendati demikian, terdapat beberapa klasifikasi Muslim pada bulan ini. Pertama, orang yang menanti kehadiran Ramadhan dengan suka cita, bekerja keras menyempurnakan ibadah-ibadah wajib dan sunah dengan meneladani Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam (SAW). Kedua, orang yang memasuki bulan Ramadhan dan keluar darinya dengan tanpa perubahan dan tidak bertambah darinya kebajikan apa pun. Ketiga, orang yang tidak mengenal Allah kecuali pada bulan ini. Ia dengan khusyu melakukan ibadah dan beramal saleh. Namun bila Ramadhan usai, ia akan kembali kepada ‘habitat’-nya semula.

Keempat, orang yang di bulan ini hanya menahan lapar dan dahaga saja, namun tetap melakukan kemaksiatan. Kelima, orang yang menjadikan siang hari Ramadhan bagai malam dengan tidur sepanjang hari dan mengisi malamnya dengan lahwu (kegiatan yang melalaikan). Dan keenam, golongan manusia yang tidak mengenal Allah baik di bulan Ramadhan atau di bulan-bulan lainnya sepanjang tahun meskipun ia mengaku sebagai seorang Muslim.

Bila dihayati secara mendalam, bulan Ramadhan bak madrasatun mada al-hayah (madrasah sepanjang hayat) yang berkelanjutan mendidik dan mengedukasi generasi demi generasi setiap tahun. Ramadhan memuat makna-makna iman pada jiwa manusia, mengilhami mereka arti agama yang hanif, dan memantapkan kepribadian Muslim yang hakiki. Ramadhan merupakan sarana yang sangat efektif menghadirkan internalisasi nilai kebajikan guna menghadapi berbagai tantangan yang muncul di tengah masyarakat.

Untuk itu, setiap Muslim hendaknya mengantisipasi kehadiran bulan bertaburan berkah ini dengan mempersiapkan diri, mengoptimalkan daya dan upaya meraih hari esok yang lebih baik (Al-Hasyr:18). Jika training kaum profesional dewasa ini hanya dilakukan dalam empat hari dan menghasilkan perubahan positif yang luar biasa, maka Ramadhan satu bulan penuh, Muslim di-training oleh SuperTrainer-nya, yaitu Allah SWT, Dzat yang Maha segala-galanya. Tentu hasilnya akan juga luar biasa, bila itu dilakukan dengan penuh keseriusan dan mendamba ridha Allah.
Bulan solusi

Kesempatan Ramadhan yang di dalamnya dijanjikan rahmat (karunia), maghfirah (ampunan), dan itqun min al-nar (pembebasan dari api neraka), sesungguhnya momentum ideal menemukan solusi banyak hal bagi umat. Pertama, puasa yang benar dapat membangunkan hati Mukmin yang ‘tertidur’ sehingga merasakan muraqabatullah (perasaan diawasi Allah). Ketika seorang yang berpuasa men-tadabbur sebagian siangnya sehingga merasakan haus dan lapar, ia akan menahan diri tidak makan dan tidak melakukan kemunkaran hanya karena perintah Allah. Kondisi ini membuat seseorang merasakan kehadiran Ilahi yang memantau gerak geriknya.

Kedua, bulan Ramadhan yang merupakan satu bulan dari 12 bulan dalam setahun, dimuati dengan ketaatan dan taqarrub kepada Allah yang dapat memanifestasikan makna ubudiyah kepada-Nya yang paling tinggi. Hal ini tidak mungkin dapat terwujud bila hanya ‘kerja keras’ di depan meja makan saat berbuka dan sahur.

Ketiga, perut kenyang dalam kehidupan Muslim dapat memandulkan perasaan sehingga hati menjadi keras, menyuburkan sikap liar, dan maksiat kepada Allah dan sesama manusia. Dan ini bertentangan dengan karakter Muslim sesungguhnya. Keempat, sesungguhnya bagian dari fundamen-fundamen penting yang menyokong kebangkitan umat Islam adalah kasih sayang resiprokal dan solidaritas sosial di antara sesama Muslim.

Para the haves akan sulit menyayang orang fakir dengan kasih sayang yang jujur tanpa melewati dan menjalani keperihan dan derita kefakiran serta pahitnya kelaparan itu sendiri. Manfaat yang paling berharga yang dipetik oleh orang kaya adalah kesempatan menjadi ‘orang fakir dan miskin’ tersebut, karena ia mengalami hidup seperti itu secara riil.

Ketika solusi muraqabatullah, ketaatan, taqarrub, kasih sayang, solidaritas, dan kepedulian sosial dapat dikapitalisasi di bulan Ramadhan dan direalisasi di luar bulan ini, sesungguhnya banyak persoalan negeri dan bangsa ini dapat diselesaikan. Di antaranya, persoalan korupsi, pembunuhan, perampokan, kenaikan BBM yang disusul dengan peristiwa terkutuk pemboman Bali jilid II dan banyak lagi penyakit-penyakit sosial lain yang terjadi di tengah masyarakat karena terkikisnya nilai-nilai tersebut.

Kendati demikian, bulan Ramadhan bila dimanfaatkan secara optimal oleh semua unsur– dapat menjadi ajang menumbuhkan empati dan kepedulian sosial yang lenyap tersebut, sehingga yang diutamakan bukan hitungan rasional-matematis saja, tetapi ikut ‘merasakan’ derita dan jeritan hati rakyat. Hal ini bisa dilakukan dengan menunda atau menekan persentase kenaikan seminimal mungkin.

Karena itu perlu bagi umat untuk kembali merenungkan ungkapan terakhir dari surat Al-Baqarah:183, bahwa yang mewajibkan puasa adalah la’allakum tattaqun dalam kata kerja mudhari yang hendaknya dimaknai agar dapat merealisasikan nilai-nilai muraqabatullah, ketaatan, dan kasih sayang secara terus-menerus, tidak hanya di saat bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan, sekali lagi, sebagai wahana memupuk solidaritas tinggi antarumat manusia yang disempurnakan pada akhir bulan dengan kewajiban membayar zakat fitrah sebagai manifestasi puncak solidaritas sosial tersebut. Sikap dan kepribadian positif, produktif, empatik, dan menghadirkan keputusan win-win solution adalah sosok pribadi yang lulus secara gemilang dari madrasah Ramadhan yang penuh solusi. Wallahu a’lam



Sumber: hidayatnurwahid.blogdetik.com dan Republika

Meraih Berkah Ramadhan

Ditulis oleh : Ummu Nabhan

Para salaf, pendahulu umat ini sangat memahami betapa berartinya Ramadhan. Segala kebaikan, keutamaan serta berkah berkumpul di dalamnya. Sehingga mereka yang tahu sifat dan keutamaan Ramadhan akan bersiap menyambut dengan berbagai amal kebajikan, agar memperoleh keberuntungan yang besar. Dan mereka tak akan berpisah dengan Ramadhan, kecuali ia telah menyucikan ruh dan jiwanya.

Sebagaimana firman Allah,

“Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu.” (Asy-Syam: 9)

Sungguh sangat merugilah orang yang tak peduli pada Ramadhan, menyia-nyiakan kehadirannya, padahal antara waktu siang dan malamnya dipenuhi kebaikan dan keberkahan.

KEUTAMAAN RAMADHAN

Telah disinggung di atas bahwa bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan. Di antaranya dalam Ramadhan terdapat tiga macam ibadah yang sangat agung, yaitu puasa, zakat dan qiyam (berdiri untuk shalat). Namun selain tiga ibadah tersebut, masih banyak amalan-amalan lain yang bisa pula kita lakukan selama Ramadhan.

Banyak ayat dalam al-Quran yang menganjurkan orang berpuasa. Sebagaimana firman Allah,

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atasmu berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah: 183)

“Dan berpuasa itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (Al Baqarah: 184)

“Sesungguhnya kaum muslimin dan muslimat, kamu mukminin dan mukminat, orang-orang yang taat laki-laki dan perempuan, orang-orang yang jujur laki-laki dan perempuan, orang-orang yang sabar laki-laki dan perempuan, orang-orang yang suka bersedekah laki-laki dan perempuan, orang-orang yang suka berpuasa laki-laki dan perempuan, orang-orang yang memelihara kehormatannya laki-laki dan perempuan, orang-orang yang suka menyebut-nyebut nama Allah banyak sekali, laki-laki dan perempuan, maka Allah menyiapkan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Al-Ahdzab: 35)

Membayar zakat merupakan kesempurnaan bagi puasa seseorang dan merupakan kewajiban dalam Islam, juga keuntungan. Sebagaimana firman Allah,

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Pada tiap-tiap butir seratur biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah: 261)
....


Meraih Berkah Ramadhan
Ditulis oleh : Ummu Nabhan

Para salaf, pendahulu umat ini sangat memahami betapa berartinya Ramadhan. Segala kebaikan, keutamaan serta berkah berkumpul di dalamnya. Sehingga mereka yang tahu sifat dan keutamaan Ramadhan akan bersiap menyambut dengan berbagai amal kebajikan, agar memperoleh keberuntungan yang besar. Dan mereka tak akan berpisah dengan Ramadhan, kecuali ia telah menyucikan ruh dan jiwanya.

Sebagaimana firman Allah,

“Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu.” (Asy-Syam: 9)

Sungguh sangat merugilah orang yang tak peduli pada Ramadhan, menyia-nyiakan kehadirannya, padahal antara waktu siang dan malamnya dipenuhi kebaikan dan keberkahan.

KEUTAMAAN RAMADHAN

Telah disinggung di atas bahwa bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan. Di antaranya dalam Ramadhan terdapat tiga macam ibadah yang sangat agung, yaitu puasa, zakat dan qiyam (berdiri untuk shalat). Namun selain tiga ibadah tersebut, masih banyak amalan-amalan lain yang bisa pula kita lakukan selama Ramadhan.

Banyak ayat dalam al-Quran yang menganjurkan orang berpuasa. Sebagaimana firman Allah,

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atasmu berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah: 183)

“Dan berpuasa itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (Al Baqarah: 184)

“Sesungguhnya kaum muslimin dan muslimat, kamu mukminin dan mukminat, orang-orang yang taat laki-laki dan perempuan, orang-orang yang jujur laki-laki dan perempuan, orang-orang yang sabar laki-laki dan perempuan, orang-orang yang suka bersedekah laki-laki dan perempuan, orang-orang yang suka berpuasa laki-laki dan perempuan, orang-orang yang memelihara kehormatannya laki-laki dan perempuan, orang-orang yang suka menyebut-nyebut nama Allah banyak sekali, laki-laki dan perempuan, maka Allah menyiapkan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Al-Ahdzab: 35)

Membayar zakat merupakan kesempurnaan bagi puasa seseorang dan merupakan kewajiban dalam Islam, juga keuntungan. Sebagaimana firman Allah,

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Pada tiap-tiap butir seratur biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah: 261)

“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka adalah superti kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat. Maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis pun (telah cukup baginya). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.” (Al-Baqarah: 265)

Mengingat besarnya pahala dan manfaat zakat, hendaknya kita melakukan dengan penuh keikhlasan. Selain untuk membersihkan harta, juga menjauhkan dari sikap bakhil dan rakus. Zakat juga merupakan wujud kepedulian kita kepada orang lain yang membutuhkan, serta membebaskan kita dari tanggungan dan ancaman dasyat, seperti firman Allah,

“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil terhadap harta-harta yang Allah berikan kepada mereka sebagai karunia-Nya itu menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sesungguhnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan di lehernya kelak pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala urusan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Ali Imran: 180)

Rasulullah banyak memberi contoh amalan selama Ramadhan, termasuk mengisi waktu dengan qiyam (berdiri untuk shalat) baik itu wajib ataupun sunnah. Adapun shalat sunnah itu meliputi shalat tarawih ataupun shalat malam sebagaimana sabda Nabi,

“Barangsiapa yang melaksanakan shalat malam bulan Ramadhan karena iman dan mengharap balasan, maka dia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lewat.”

Rasulullah selalu menghidupkan hampir seluruh malamnya untuk beribadah, juga membangunkan keluarganya untuk qiyamul lail. Terlebih di bulan Ramadhan. Bahkan disebutkan dalam Shahih Muslim dari Aisyah ra, dia berkata,

“Yang aku ketahui beliau shalat semalaman sampai menjelang pagi.”

Selain 3 amalan utama di atas, Rasulullah juga mengisi Ramadhan dengan amalan-amalan shalih lainnya. Tak ada waktu yang beliau lewatkan sia-sia. Terlebih di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Beliau juga melakukan i’tikaf karena mengharap lailatul qadar, kita menyibukkan diri dengan ibadah, bermunajat dan memperbanyak dzikir pada Allah.

Demikian pulalah seharusnya kita dalam mengisi Ramadhan, menyibukkan hati dengan apa saja yang bisa mendekatkan diri kepada-Nya, sehingga tidak ada yang tersisa dalam hati selain Allah dan segala yang mendatangkan keridhaan-Nya.

Selain keutaman Ramadhan dalam hal ibadah, pada bulan Ramadhan pula al-Quran diturunkan sebagai petunjuk bagi umat manusia. Yaitu pada malam lailatul qadar. Hal ini disebutkan dalam al-Quran,

“Pada bulan Ramadhan yang diturunkan al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan keterangan dari petunjuk, dan membedakan (antara yang hak dan yang batil), maka barangsiapa yang hadir di antara kamu di bulan itu hendaklah ia berpuasa.” (Al Baqarah: 185)

Keutamaan lain Ramadhan adalah dibukanya pintu-pintu rahmat dan ditutupnya pintu jahanam, dan para setan dibelenggu. Jika kita sudah memahami hal itu, tentunya akan segera berlomba mengisi Ramadhan dengan amal kebajikan seraya mengharap pahala berlipat seperti yang Allah janjikan. Juga memenuhi diri dengan taubat, sebab pintu ampunan dibuka lebar. Semoga kita termasuk orang-orang yang dimudahkan Allah meraih kebaikan Ramadhan dan semua keutamaan di dalamnya.

JANGAN SIA-SIAKAN RAMADHAN

Barangsiapa melewatkan waktu selama Ramadhan dengan sia-sia, sesungguhnya ia termasuk orang yang merugi dalam perdagangannya dengan Allah. Ia melewatkan keberuntungan besar berupa hadiah dari Allah.

Dari Abu Ja’far Muhammad bin Ali z, secara marfu’ dari Nabi bersabda,

“Barangsiapa menjumpai Ramadhan dalam keadaan sehat dan muslim lalu ia berpuasa pada siang harinya, shalat pada sebagian malamnya, menahan pandangannya, menjaga kemaluannya, lisan dan tangannya, menjaga shalat-shalatnya dengan berjamaah, bersegera menuju shalat Jumat, maka sungguh dia telah berpuasa sebulan, menyempurnakan pahala serta mendapatkan lailatul qadar, dan dia beruntung dengan hadiah dari Rabb Tabaraka wa Ta’ala.”

Di antara hadiah itu adalah ampunan besar. Sebagaimana kita tahu Ramadhan penuh dengan ladang ampunan yang dibentang lebar, hingga Rasulullah mendorong umatnya untuk memanfaatkan keberkahan itu dengan memohon ampunan dosa. Beliau n mengumpamakan sekiranya dosa orang yang berpuasa seperti busa air laut, akan diampuni karena besarnya kedudukan ibadah yang berkeberkahan itu.

Dari Abu Hurairah ra, Nabi bersabda,

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan iman dan ikhlas, diampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang.”

Kerugian lain atas orang yang menyia-nyiakan ibadah dan waktu selama Ramadhan, ia kehilangan nikmat Allah berupa pembebasan dari api neraka, sebagaimana sabda Rasulullah bahwa Allah berkenan membebaskan setiap muslim dari api neraka tiap-tiap malam Ramadhan. Bagaimana Allah l akan membebaskan dari api neraka jika kita tetap sibuk dengan maksiat dan lalai dari beribadah selama Ramadhan dan bulan lain?

Selain hal di atas, Allah juga menyambut doa-doa orang yang berpuasa terlebih di malam-malam yang mustajab, melipatgandakan pahala atas setiap kebajikan. Masihkah kita rela kehilangan semua itu karena menyia-nyiakan kesempatan emas selama Ramadhan?

Tak hanya itu, termasuk orang yang merugi, selama Ramadhan adalah mereka yang tidak meninggalkan perbuatan-perbuatan maksiat. Begitulah, kebanyakan dari kita berpuasa Ramadhan, tapi perbuatan kita tak jauh beda dengan saat kita berpuasa, tetap saja bermaksiat dan tidak meninggalkan keharaman. Seperti berdusta, ghibah, memfitnah, pergi ke tempat maksiat dan hal sia-sia lainnya.

Nabi bersabda,

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan masih juga melakukannya, serta melakukan perbuatan-perbuatan bodoh, maka Allah tidak membutuhkan terhadap puasanya, meskipun ia meninggalkan makan dan minumnya.”

Coba kita tengok banyak dari saudara kita, meski berpuasa tetap menghabiskan waktunya untuk nongkrong, mengumbar pandangan, tidak menjaga perut dari keharaman makanan atau minuman, tetap mengikuti nafsu dan sebagainya. Padahal Allah berfirman,

“Dan sesungguhnya kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pandangan, penglihatan, dan hati semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya”. (Al-Isra’: 36)

Hal lain yang seharusnya tak kita lupakan adalah dzikrul maut (mengingat kematian). Kematian bisa mengintai kita kapan saja. Bila kita lalai bahwa kita akan mati, maka kita akan menyia-nyiakan waktu, dan melalaikan ibadah. Lain halnya bagi orang-orang yang mengingat maut. Mereka akan lebih bersemangat dalam kebajikan, termasuk dalam memanfaatkan waktu selama Ramadhan, dan mengoptimalkan semua kesempatan yang ada, baik di dalam atau di luar Ramadhan. Memang begitulah seharusnya, karena kita tak pernah tahu, akankah kita bersua kembali dengan Ramadhan tahun depan?

Semoga kita termasuk orang-orang yang dimudahkan meraih berkah Ramadhan, dan memperoleh keberuntungan berlipat di dalamnya serta tidak termasuk golongan orang-orang yang merugi.

Daisadur dari: www.majalah-nikah.com