Senin, 26 September 2011

Miracle Of Kaaba & Angka Unik 1,618

Bulan haji tahun ini memang masih jauh atau bulan haji tahun yang lalu sudah lewat, tapi membicarakan Ka’bah tak kenal waktu dan tempat, bicara tentang Ka’bah bisa di lakukan di mana saja,  kapan saja dan oleh siapa saja. Karena Ka’bah yang menjadi Kiblat Ummat Islam sedunia adalah tempat yang sangat menarik dan magnit yang sangat luar biasa bagi seluruh ummat Islam sedunia di manapun berada.

Kalau saja tak di batasi setiap bulan haji di setiap tahunnya,  ummat Islam yang mampu akan setiap tahun akan melaksanakan ibadah haji ke Mekkah. Setiap negara menurut peraturan hanya boleh mengirim jamaah hajinya 1 % dari jumlah penduduknya. Bayangkan,  kalau tak di batasi… bisa jadi setiap tahunnya ummat Islam yang akan melakukan ibadah haji lebih dari 5 jutaan dan itu akan membuat “pusing tujuh keliling ” bagi pemerintah Saudi Arabia, mengapa ? Ya karena kalau lebih dari 5 jutaan jamaah haji,  sedangkan di tempat-tempat melakukan ibadah Haji itu, seperti padang Arafah misalnya,  luasnya ya segitu-segitu aja, tak pernah bertambah dan Untuk Masjidil Haram terus menerus di perluas dari abad ke abad, tapi tempatnya ya tetap terbatas.

Melihat kondisi demikian , makanya di Indonesia yang penduduknya mayoritas Islam dan terbesar ummat Islamnya di seluruh dunia, harus rela menunggu, karena di terbatasnya tempat, ada yang daftar haji tahun ini misalnya, baru akan berangkat 2-3 tahun ke depan. Bukan hanya Indonesia, di Arab Saudipun yang melaksanakan ibadah haji di batasi, bagi yang sudah melaksanakan pertama kali, nah untuk yang ke duanya, baru boleh lagi setelah 5 tahun ke atas. Tujuannya untuk memberikan kesempatan bagi yang belum melaksanakan haji, karena melaksanakan haji yang wajib, hanya sekali seumur hidup, yang ke dua dan seterusnya, hukumnya sunnah. Walaupun sunnah,  kalau tak di batasi… yang mampu akan tiap tahun akan  melaksanakan ibadah haji. Tak ada istilah” kapok ” bagi orang yang pernah melakukan ibadah haji, walaupun ibadah ini berat,  banyak tantangannya dan butuh kekuatan fisik, mental serta biaya yang besar .

Kenapa Ka’bah begitu sangat menarik ? Padahal kalau di lihat dari sisi bangunannya, sangat sederhana, hanya bangunan berbentuk segi empat dan di buat dari batu biasa yang ditutup kain kiswah hitam yang di tulisi kaligrafi ayat-ayat Allah.Jawabanya ada dalam tulisan di bawah ini, itu hanya salah satu dari daya tarik ka’bah, yang lainnya tentu ya Iman, ya Islam dan lain sebagainya.

Bicara tentang Ka’bah memang tak akan ada habis-habisnya, walau sudah ditulis oleh sekian banyak orang dengan sekian banyak buku, dengan judul yang berbeda-beda, tapi intinya  sama saja, Ka’bah ! Bagi Ummat Islam yang mampu,  melaksanakan ibadah haji adalah kewajiban.

Ada yang menarik bagi kiblat ummat Islam yaitu Ka’bah, ternyata ka’bah selain sebagai titik sentral menghadap ketika sholat (dari manapun arahnya ke Ka’bah menghadapnya) namun Ka’bah mempunyai keajaiban lain, Miracle Of Kaaba ini terbukti dengan penelitian ilmuwan, ditemukan bukti adanya keajaiban yang akurat dengan ditemukannya angka unik 1,618. Angka satu koma enam ratus delapan belas ini, bisa cm, meter atau kilometer dst.

Dimana keajaibannya ? Ternyata dibangunnya Ka’bah oleh Nabi Ibrohim AS bersama putranya Nabi Ismail AS adalah titik sentral alam semesta. Jadi bukan asal di bangun dan bukan asal berdiri. Uniknya lagi … jarak dari ka’bah ke kutub utara dan jarak ka’bah ke kutub  selatan, dimana jarak terpanjang di bagi dengan jarak terpendek hasilnya 1,618. Begitu juga jarak dari Ka’bah ke barat dan jarak ka’bah ke timur dimana sisi panjang di bagi sisi pendeknya, juga ketemu angka 1,618.

Begitu juga jarak diagonal ka’bah di peta, dari jarak sisi panjang ke sisi jarak pendeknya di bagi dua, akan menghasilkan jarak 1,618. Dan jarak dimana ka’bah ke Timur dan ke Barat lebih semetris di bandingkan dengan jarak dari  Greenwich Mean time ( GMT ).



Di London yang dijadikan titik sentral untuk menentukan waktu dari 0 (nol ) derajat ke barat sejauh 180 derajat dan 0 (nol) derajat ke timur sejauh 180 derajat yang bertemu di Samudera Pasifik,sebenarnya tidak akurat, jadi menurut konsep ini mestinya pembagian waktu yang tepat bukan dari kota London, tapi kota Mekkah, Allahu Akbar.

Lebih ajaib lagi… jarak angka ajaib itu juga ada dalam tubuh manusia, Misalnya jarak panjang tangan kita dari mulai jari sampai sikut dan dari sikut ke bahu, bila jarak itu di bagi sisi panjangnya dengan sisi pendeknya, maka hasilnya 1,618. Begitu juga muka kita, bila sisi panjangnya di bagi sisi pendeknya, akan ketemu angka 1,618. Coba ukur setiap jari tangan kita, ternyata bila sisi panjangnya dibagi dengan sisi pendeknya hasilnya juga 1,618 dst.


Pembagian Agung

Pembagian Agung atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Divine Proportion (Lat: Sectio Divina), Golden Section, Golden Mean, adalah sebuah proporsi atau perbandingan yang ditentukan oleh angka Phi (= 1,618033988749895………dst). Phi bisa digambarkan sebagai berikut:

Tangan Anda menunjukan Pembagian Agung dan Deret Fibonacci

Ada banyak sekali contoh tentang Pembagian Agung yang dapat ditemukan dalam disain alam semesta dan segala sesuatu yang ada di dalamnya, namun marilah kita mengamati salah satu yang paling menarik: Diri Kita! Untuk menemukan adanya Pembagian Agung dan Deret Fibonacci ini.


Gambar 3 : Sekelompok Phi dalam Deret Fibonacci

Pada gambar 3, nampak setiap garis 1,618 kali lebih panjang dari garis di atasnya, sebaliknya sebuah garis kecil dalam jarak 0,6180 bagian atau (61.8 %), setiap bagian garis yang terpanjang sama panjangnya dengan sebuah garis di atasnya.

Mari sekarang kita perhatikan tangan kita, amati proporsinya. Setiap ruas jari telunjuk, mulai dari ujung jari sampai ke pergelangan tangan, lebih besar dari ruas sebelumnya, perbandingannya kira-kira 1,618 kalinya, juga cocok dengan Angka Fibonacci: 2, 3, 5, dan 8 (Gambar 4).


Gambar 4: Pengulangan Perbandingan Agung pada setiap ruas jari tangan


Perbandingan lengan Anda adalah Phi

Tangan Anda juga mengamdung Pembagian Agung. Seperti telah disebut di depan, seluruh panjang lengan Anda dari siku sampai ke ujung jari dibagi dengan jarak dari siku sampai pergelangan adalah 1,618 juga! Sekali lagi itu Pembagian Agung.


Gambar 5: Salah satu contoh Perbandingan Agung


Pembagian Agung pada tubuh Anda

Sekarang mari kita amati Gambar 6 berikut. Garis putih adalah ukuran tinggi tubuh.

Garis (a) merupakan tinggi tubuh.

Garis (b) adalah Pembagian Agung dari garis (a), menunjukkan jarak dari puncak kepala sampai ke ujung jari tangan.

Garis (c) adalah pembagian Agung dari garis (b), menunjukkan jarak dari puncak kepala pe pusar atau siku.

Garis (d) adalah pembagian Agung dari garis (c), menunjukkan jarak dari puncak kepala sampai ke dada dan jarak antara siku sampai ke tulang kering.

Garis (e) merupakan Pembagian Agung dari garis (d), merupakan jarak dari puncak kepala sampai dagu, juga merupakan lebar perut.




Gambar 6: Pembagian Agung pada tubuh Manusia

Ditemukan juga Pembagian Agung pada segi lima sama sisi

Konstruksi sebuah pentagram atau bintang segi lima juga berdasarkan pada pembagian Agung. Bintang segi lima nampak sebagai bentuk geometris yang terdiri dari lima garis lurus yang membentuk bintang segi lima. Perpotongan garis-garis itu membagi setiap garis menjadi tiga bagian. Bagian yang lebih pendek (yang membentuk segilima di tengah bintang) dibandingkan dengan bagian yang panjang (yang membentuk sudut pada bintang). menghasilkan perbandingan 1 : 1,618!


Gambar 14: Ternyata pada bintang bersudut 5, panjang a : b = 1,618


Perbandingan Agung pada piramid

Ternyata orang zaman dahulu lebih jeli dari pada kita yang menganggap diri modern, sebut saja orang Mesir kuno. Nampaknya para peneliti belum sepakat mengenai standar ukuran model piramid miniatur yang digunakan sebagai perangkat penelitian, ada yang menggunakan pi atau 22 : 7 (3,1416), seperti pada pengukuran luas atau panjang keliling lingkaran, ada yang menggunakan epsilon dan terakhir, standar yang semakin hari semakin banyak dipakai, Phi.


Gambar 15: Standar ukuran piramid ternyata adalah Phi

Menurut penelitian, dalam merancang piramid, orang Mesir purba juga berpedoman pada Pembagian Agung ini, kalau kita ukur dimensi sebuah piramid, ternyata ukuran setiap sisinya (yang berbentuk segi tiga sama kaki), bila ukuran tingginya dibagi dengan setengah ukuran dasarnya juga menghasilkan angka 1,618.


Gambar 16: Sisi segi tiga pada piramid; 8.595 : 5.250 = 1,618

Mereka juga mengetahui bahwa energi terkuat pada sebuah piramid berada pada bidang yang berjarak tertentu dari puncak piramid, bila tinggi piramid dibagi dengan jarak itu, akan diperoleh angka 1,618! Menakjubkan bukan?


Gambar 17: Energi lebih banyak terkumpul di bidang yang letaknya di titik Phi

Dalam buku-buku modern hanya dikatakan bahwa daerah paling kuat energinya pada sebuah piramid berada pada bidang yang jaraknya kira-kira, lebih-kurang atau mendekati sepertiga tinggi piramid dari dasar piramid, tanpa dapat menyebutkan bilangannya yang pasti. Yang tepat, bila tinggi piramid (dari puncak tegak lurus sampai ke dasar) dibagi dengan jarak antara puncak piramid dan bidang energi, hasilnya adalah 1,618, ini sebuah Pembagian Agung bukan?

Selain ini semua, ternyata banyak hal lain seperti matematika, musik, tatasurya dan sebagainya juga berlandaskan pada Pembagian Agung ini.

Adapun Video Yang Menunjukan Keajaiban Angka 1,618 Berikut Ini: